MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam era
perdagangan bebas dunia abad ke-21 terjadi iklim kompetisi yang tinggi di
segala bidang yang menuntut perusahaan untuk berkerja dengan lebih efektif dan
efesien. Tingkat kompetisi yang tinggi menuntut pula suatu organisasi
mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimilikinya , hal ini disebabkan oleh
pengaruh yang kuat dari sumber daya manusia terhadap efektivitas dan efisiensi
organisasi .karyawan sebagai sumber daya manusia merupaka kunci keberasilan
organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan mendorong organisasi
kea rah pencapaian tujuan.
Pengertian
Manajemen
sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen
sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource
department.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya
manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok
suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan
pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
MSDM merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang
meliputi:
·
Planning
(perencanaan)
·
Organizing
(pengorganisasian)
·
Directing
(pengarahan)
·
Controlling
(pengendalian)
Dalam
usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi manajemen bukan
hanya pada bahan mentah, alat-alat kerja, mesin produksi, uang, atau lingkungan
kerja saja, tetapi juga Karyawan (sumberdaya manusia). Pengelolaan sumberdaya
manusia inilah yang disebut Manajemen Sumberdaya Manusia.
Ø B. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
1.
Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan tenaga kerja merupakan operasi
dari manajemen sumber daya manusia. Dengan perencanaan tenaga kerja
dimaksudkan ada upaya untuk merencanakan jumlah dan jenis tenaga kerja
yang tepat untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan guna mencapai tujuan
organisasi ini. Fungsi ini mulai Analisis pekerjaan, rekrutmen, penempatan
sampai pada orientasi pekerjaan.
Kegiatan rekrutmen atau penarikan sumber daya
manusia bertujuan agar organisasi dapat memperoleh sumber daya manusia sesuai
dengan keahlian yang dibutuhkan. Aplikasi kegiatan ini adalah dengan adanya
seleksi yang dilakukan untuk dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Apabila sudah memenuhi syarat,
maka tenaga kerja tersebut dapat ditempatkan sesuai dengan keahliannya
masing-masing.
2.
Pengembangan Tenaga Kerja
Pengembangan tenaga kerja merupakan suatu
kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan–peningkatan kualitas tenaga kerja
sehingga dapat mengurangi ketergantungan organisasi untuk menarik karyawan
baru. Adapun tujuan pengembangan Sumber Daya Manusia diarahkan untuk merubah
Sumber Daya Manusia yang potensial tersebut menjadi tenaga kerja yang
produktif, serta mampu dan terampil sehingga menjadi efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan organisasi.
Pengembangan tenaga kerja dapat dilakukan
dengan mengadakan pendidikan dan latihan yang rutin, promosi dan mutasi.
Pendidikan dan latihan dilakukan agar tenaga kerja dapat selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Promosi dapat digunakan untuk cara
pengembangan tenaga kerja, karena promosi merupakan perpindahan karyawan ke
jenjang yang lebih tinggi. Sementara mutasi adalah perpindahan karyawan dari
satu unit ke unit yang lain tanpa merubah jenjang yang ada. Adanya mutasi ini
diharapkan karyawan mempunyai multi skill.
Adanya pengembangan tenaga kerja, baik
melalui pendidikan dan latihan, promosi maupun mutasi akan dapat
memotivasi karyawan untuk mempunyai kinerja yang baik sehingga dalam penilaian
prestasi kerja dapat maksimal.
3.
Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja merupakan salah satu
aspek yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia. Dengan adanya
penilaian prestasi kerja, maka dapat diketahui karyawan yang mempunyai prestasi
kerja yang baik maupun yang kurang. Hal ini akan berdampak pada pemberian
kompensasi.
4.
Pemberian Kompensasi
Fungsi pemberian kompensasi meliputi kegiatan
pemberian balas jasa kepada para karyawan. Kompensasi ini dapat berupa
finansial maupun non finansial. Kegiatan disini meliputi penentuan sistem
kompensasi yang mampu mendorong prestasi karyawan, dan juga menentukan besarnya
kompensasi yang akan diterima oleh masing–masing pekerja secara adil.
5.
Pemeliharaan Tenaga Kerja
Di dalam pemeliharaan tenaga kerja ada
pelaksanaan aspek ekonomis dan non ekonomis yang diharapkan dapat memberikan
ketenangan kerja dan konsentrasi penuh bagi pekerja guna menghasilkan prestasi
kerja yang di harapkan oleh organisasi. Aspek ekonomis berhubungan dengan
pemberian kompensasi yang berupa gaji dan bonus yang sebanding dengan hasil
kerjanya. Aspek nonekonomis berupa adanya jaminan kesehatan,
kesejahteraan dan keamanan serta kenyamanan dalam bekerja. Adanya kegiatan
pemeliharaan tenaga kerja yang memadai akan memperkecil adanya konflik antara
tenaga kerja dengan pemberi kerja.
Dalam pemeliharaan sumber daya manusia ada
beberapa yang perlu dikaji antara lain tentang kepuasan kerja karyawan,
pengelolaan konflik, motivasi karyawan dan komunikasi yang terjadi dalam
organisasi.
6.
Pemberhentian
Pemberhentian adalah fungsi operatif terakhir
manajemen sumber daya manusia. Fungsi pemberhentian harus mendapat perhatian
yang serius dari manajer SDM karena telah diatur oleh undang-undang dan
mengikat bagi perusahaan maupun karyawan. Istilah pemberhentian atau
separation, pemisahan adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari organisasi
(perusahaan) yang disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan organisasi,
pensiun, aatau sebab-sebab lain yang diatur oleh undang-undang.
Ø Mengapa SDM Harus Dikelola :
Saat ini sangat disadari SDM merupakan masalah perusahaan
yang paling penting, karena :
1.
SDM menyebabkan sumber daya yang lain (bahan mentah, alat-alat kerja, mesin produksi,
uang dan lingkungan kerja) dalam perusahaan,dapat berfungsi/ dijalankan.
2.
SDM dapat menciptakan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas perusahaan.
3.
Melalui MSDM yang efektif, mengharuskan
manajer atau pimpinan menemukan cara terbaik dalam mendayagunakan orang-orang
yang ada dalam lingkungan perusahaannya, agar tujuan-tujuan yang diinginkan
dapat tercapai.
Ø Kegiatan MSDM yang
Spesifik dari Masing-masing Fungsi Manajemen
1)
Perencanaan :
· Menentukan tujuan
standar
· Menetapkan sistem dan
prosedur
· Menetapkan rencana atau
proyeksi untuk masa depan
2)
Pengorganisasian :
· Memberikan tugas khusus kepada
setiap SDM
· Membangun
divisi/departemen
· Mendelegasikan wewenang
kepada SDM
· Menetapkan analisis
pekerjaan atau analisis jabatan
· Membangun komunikasi
· Mengkoordinasikan kerja
antara atasan dengan bawahan
3)
Manajemen Staf :
· Menetapkan jenis atau
tipe SDM yang akan dipekerjakan
· Merekrut calon karyawan
· Mengevaluasi kinerja
· Mengembangkan karyawan,
melatih, dan mendidik karya-wan
4)
Kepemimpinan :
· Mengupayakan agar orang
lain dapat menyelesaikan peker-jaan yang menjadi tanggung jawabnya
· Meningkatkan semangat
kerja
· Memotivasi kerja
karyawan
5)
Pengendalian :
· Menetapkan standar
pencapaian hasil (target) kerja
· Menetapkan standar mutu
· Melakukan review
atas hasil kerja
· Melakukan tindakan
perbaikan sesuai kebutuhan
6)
Pengawasan :
· Melakukan audit terhadap kemungkinan
adanya ketidak-cocokan dalam pelaksanaan ataupun sistem prosedur yang berlaku,
sehingga menimbulkan risiko yang tidak baik bagi perusahaan di masa depan
Personalia,
HRD, HRM
Personalia :
yaitu
kegiatan pengelolaan SDM yang lebih fokus pada hal-hal yang bersifat
administratif, yang mengatur hubungan kerja antara employer dan employee,
sebagai salah satu sumber daya yang dimiliki organisasi. Aktivitas paling
intens yang dilakukan oleh Bagian Personalia, biasanya adalah rekrutmen.
Fungsi
lainnya adalah melakukan proses dokumentasi, pengelolaan, serta proses
kepegawaian yang terkait langsung dengan tahapan seleksi, pengangkatan, dan
penempatan, serta pemberhentian/PHK. Personnel / Personalia terkait
langsung dengan filling dokumen-dokumen kepegawaian, payroll, dan
administrasi terkait dengan individu/karyawan.
· Human Resource Development
Berfungsi
lebih luas dari personnel management, meliputi proses fungsi perencanaan
strategis tenaga kerja (HR Planning), HR Budgeting, Assessment,
Recruitment & Selection, Hiring & Termination, Career Development,
Organization Development, Performance Management, Industrial
Relationship, Pension, Training, dan System Development, serta seringkali
melibatkan fungsi General Affairs di dalamnya. Dengan demikian, HRD
adalah pengelolaan SDM yang lebih fokus pada hal-hal yang berhubungan
pengembangan SDM sebagai salah satu sumberdaya penting yang dimiliki organisasi.
· Human Resource Management
Adalah
kegiatan pengelolaan SDM yang secara holistic merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan SDM sebagai aset yang
dianggap lebih penting dibandingkan sumber daya lainnya. Semua aktivitas dan
subsistem manajemen SDM diperhatikan secara proporsional, sesuai dengan
Strategi Organisasi.
Sumber : Global Book
Ø Berbagai masalah yang berhubungan dengan pengelolahan
sumber daya manusia dalam organisasi antara lain sebagai berikut :
· Memperkerjakan
karyawan yang tidak sesuai dengan tuntutan perkerjaan.· Mengalami perputaran karyawan ( labor turnover ) yang tinggi.
· Karyawan tidak berkerja kontribusi yg terbaik / kurang termotivasi.
· Diskriminasi karyawan
· Kondisi lingkungan kerja yang tidak aman / melanggar undang-undang keselamatan kerja.
· Ketidakadilan dalam pemberian gaji, promosi, dan praktik tenaga kerja.
· Kurangnya pelatihan dan pengembangan karyawan.
Oleh karena itu , manajemen sumber daya manusia memiliki arti penting sebagai salah satu fungsi manajemen selain fungsi manajemen pemasaran, keuangan, dan produksi, di mana manajemen sumber daya manusia meliputi usaha-usaha/ aktifitas-aktifitas suatu organisasi dalam mengelolah sumber daya manusia yang dimilikinya secara umum dimulai dari proses pengadaan karyawan, penempatan, pengelolahan, pemeliharaan, pemutusan hubungan kerja, hingga hubungan industrial. Untuk mencapai tujuan tersebut , maka studi tentang manajemen sumber daya manusia akan menunjukan bagaimana seharusnya suatu organisasi memperoleh, menggunakan, mengembangkan, mengevaluasi, dan memelihara karyawannya dalam kuantitas dan kualitas yang tepat.
Ø Tujuan manajemen SDM
1. Tujuan organisasional : ditujukan
untuk dapat mengenali keberadaan manajemen SDM dalam memberikan kontribusi pada
pencapaian efektivitas organisasi.2. Tujuan fungsional : untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
3. Tujuan social : untuk secara etis dan social merespon terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negative terhadap organisasi.
4. Tujuan personal : untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi.
Ø Pendekatan konsep manajemen membantu para manajer dan
para ahli manajemen mempertahankan fungsi SDM dengan segala aktivitasnya,
pendekatan tersebut meliputi :
1. Pendekatan SRATEGISManajemen SDM harus memberikan kontribusi kepada keberasilan strategi organisasi. Jika aktifitas para manajer dan departemen SDM tidak mendukung pada pencapaian tujuan strategis organisasi, maka sumber daya manusia tidak dimanfaatkan secara efektif.
2. Pendekatan SDM
Manajemen SDM merupkan manusia. Martabat dan kepentingan hidup manusia hendaknya tidak diabaikan demi kesejahteraan.hanya melalui perhatian yang hati-hati terhadap kebutuhan karyawan dapat membuat organisasi tumbuh dan berkembang kea rah keberhasilan.
3. Pendekatan MANAJEMEN
Manajemen SDM merupakan tanggung jawab manajer.keberadaan departemen SDM adalah melayani para manajer dan karyawan melalui keahlian yang dimilikinya. Dalam basil analisis akhir, kinerja dan kehidupan kerja setiap karyawan merupaka tanggung jawab ganda (dual responsibility) dari setiap peyelia karyawan (supervisor) dan departemen SDM.
4. Pendekatan SISTIM
Merupakan suatu sub sistim dari sistim yang lebih besar yaitu organisasi , serta di evaluasi kontribusinya terhadap organisasi.
5. Pendekatan REAKTIF-PROAKTIF
Manajemen reaktif ( reactive human resource management ) terjadi ketika pengambilan keputusan merespon masalah sumber daya manusia. Serta manajemen proaktif ( proactive human resource management ) terjadi ketika masalah sumber daya manusia diantisipasi dan dilakukan tindakan perbaikan / korektif sebelum permasalahan tersebut timbul ke permukaan .
Rangkuman atau tanggapan :
Manajemen SDM memiliki arti penting bagi keberasilan organisasi , dimana pengolalahan sumber daya manusia tidak hanya menjadi tanggung jawab departemen SDM tetapi juga seluruh manajer, ahli/ professional SDM dan karyawan dalam bentuk kemitraan. Manajemen SDM didefisinikan sebgai suatu strategi dalam menerapkan fungsi manajemen yaitu planing,organizing,leading,&controlling, dalam setiap aktivitas operasional SDM mulai proses penarikan,seleksi,pelatiahan, dan pengembangan, penempatan yang meliputi promosi,demosi,&transfer,penilaian kinerja,pemberian kompensasi,hubungan industrial hingga pemutusan hubungan kerja.yg ditunjukan bagi kontibusi tujuan organisasi secara efktif & efesien.
Sumber : http://muhammadfaris.blog.perbanas.ac.id/2011/09/15/artikel-tentang-manajemen-sumber-daya-manusia-2/
Kasus pengelolaan SDM sering dihadapkan pada benturan antara level bottow dengan level manajemen up, dimana manajemen level middle sering dan diharapkan bisa menjadi jembatan.
BalasHapusUntuk pengembangan perusahaan, sering terjadi perubahan sistem yang memicu kontroversi seperti unjuk rasa, mogok kerja, dsb.
Bila Tyas bertugas sebagai manajemen middle (selevel supervisor) yang mendapatkan misi untuk menyampaikan kebijakan perusahaan kepada level below, apa yang akan Tyas lakukan baik kepada level below maupun manajemen level up? Jelaskan.
NIce......
BalasHapusTHANKS
BalasHapus